tutorial Jasa Pengiriman Barang Via Tiki.
by ainul
Belanja di Toko Online dijamin aman karena sistem berikut
ini : Pembeli transfer ke Rekening – Bersama Barang dikirim – Pembeli
menerima barangnya – Toko Online mentransfer pembayaran ke
rekening penjual.
Cara belanja Online paling aman. Membeli barang di Toko Online dijamin aman karena pakai rekening bersama. Tidak ada tipu menipu atau barang tidak dikirim oleh penjual.
Yang dimaksud dengan rekening bersama adalah Rekening yang dipakai untuk menjamin agar transaksi aman.
Cara belanja Online paling aman. Membeli barang di Toko Online dijamin aman karena pakai rekening bersama. Tidak ada tipu menipu atau barang tidak dikirim oleh penjual.
Yang dimaksud dengan rekening bersama adalah Rekening yang dipakai untuk menjamin agar transaksi aman.
Tapi, disini langkah-langkah tips aman bertransaksi via Tiki.
hemm . . Anda belum mengerti jasa Pengiriman barang Via
Tiki.
mari kita ikuti petunjuknya gan..????
1. pertama , kita buka toko online akan tetapi anda
harus login dulu, jika anda belum login, anda harus register dulu.. selanjutnya
jika sudah register anda harus login.
2. Kedua, anda beli barang yang anda inginkan dan
anda butuhkan , nanti kemungkinan ada tulisan jasa pengiriman Via Tiki.
3. Ketiga Disitu anda akan mengisi beberapa yang
wajib anda isi.
Seperti,
- Nama lengkap anda.
– Alamat lengkap Anda.
– Email Anda.
– Kota anda.
- No resi anda.
- No telpon anda.
- Barang yang anda beli.
- Jumlah narang yang anda beli.
- NPWP anda.
- Kode Pos anda.
- Nama lengkap anda.
– Alamat lengkap Anda.
– Email Anda.
– Kota anda.
- No resi anda.
- No telpon anda.
- Barang yang anda beli.
- Jumlah narang yang anda beli.
- NPWP anda.
- Kode Pos anda.
Dan lain sebagainya..
syarat-syarat pengiriman barang barang Via Tiki
- Kiriman harus meliputi barang dan dokumen.
- Kiriman harus menyatakan isi dan kiriman yang benar.
- Kiriman harus menyatakan isi dan kiriman yang benar.
Ada tiga pihak yang berperan di sini : Pembeli,
Penjual dan Toko Online
sebagai penyedia rekening bersama.
Pembeli tidak transfer langsung ke Rekening Penjual, tetapi ke Rekening Bersama sehingga tidak ada kemungkinan barang tidak dikirim oleh Penjual. Setelah barang diterima oleh Pembeli, barulah Toko Online mentransfer ke rekening Penjual.
Pembeli tidak transfer langsung ke Rekening Penjual, tetapi ke Rekening Bersama sehingga tidak ada kemungkinan barang tidak dikirim oleh Penjual. Setelah barang diterima oleh Pembeli, barulah Toko Online mentransfer ke rekening Penjual.
Batik
Batik Indonesia Berdasarkan Motifnya
Pada awalnya batik dibuat di atas bahan berwarna putih yang dibuat
dari kapas (kain mori) . Sekarang ini semakin berkembang dengan
bahan-bahan semacam sutera, poliester, rayon, dan bahan sintetis
lainnya. Motif batik dibentuk dengan cairan lilin yang menggunakan alat
bernama canting untuk motif halus, atau kuas untuk motif
berukuran besar. Dengan demikian maka cairan lilin dapat meresap ke
dalam serat sebuah kain. Setelah itu, kain yang sudah berhasil dilukis
dengan lilin tadi, lalu dicelup dengan warna yang diinginkan oleh si
pembuat, biasanya dimulai dengan warna-warna muda. Pencelupan kemudian
dilakukan untuk motif lain dengan warna lebih tua atau gelap. Kemudian
Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dilorot atau dicelupkan ke dalam air mendidih dengan tujuan untuk melarutkan lilin.
Berikut adalah macam-macam batik berdasarkan motifnya atau coraknya:
Batik Kraton
Awal mula dari semua jenis batik yang berkembang di Indonesia. Motifnya mengandung makna filosofi hidup. Batik-batik ini dibuat oleh para putri kraton dan juga pembatik-pembatik ahli yang hidup di lingkungan kraton. Pada dasarnya motifnya terlarang untuk digunakan oleh orang “biasa” seperti motif Batik Parang Barong, Batik Parang Rusak, termasuk Batik Udan Liris, dan beberapa motif lainnya.
Batik Cuwiri
Merupakan motif batik yang menggunakan zat pewarna soga alam. Biasanya batik ini digunakan untuk semekan dan kemben. Juga digunakan pada saat upacara mitoni (memperingati 7 bulan kehamilan). Motif batik ini kebanyakan menggunakan unsur meru dan gurda. Cuwiri sendiri memiliki arti kecil-kecil dan diharapkan untuk pemakainya pantas dan dihormati.
Batik Pringgondani
Nama kesatriyan tempat tinggal Gatotkaca putera Werkudara (Bima). Motif ini biasanya ditampilkan dalam warna-warna gelap seperti biru indigo (biru nila) dan soga-coklat, serta penuh sulur-suluran kecil yang diselingi dengan naga.
Batik Sekar Jagad
Salah satu motif batik khas Indonesia. Motif ini mengandung makna kecantikan dan keindahan sehingga orang lain yang melihat akan terpesona. Ada pula yang beranggapan bahwa motif Sekar Jagad sebenarnya berasal dari kata “kar jagad” yang diambil dari bahasa Jawa (Kar=peta; Jagad=dunia), sehingga motif ini juga melambangkan keragaman di seluruh dunia.
Batik Sida Luhur
Motif-motif berawalan sida (dibaca sido) merupakan golongan motif yang banyak dibuat para pembatik. Kata “sida” sendiri berarti jadi/menjadi/terlaksana. Dengan demikian, motif-motif berawalan “sida” mengandung harapan agar apa yang diinginkan bisa tercapai. Motif Sida Luhur (dibaca Sido Luhur) bermakna harapan untuk mencapai kedudukan yang tinggi, dan dapat menjadi panutan masyarakat.
Batik Kawung
Motif Kawung berpola bulatan mirip buah Kawung (sejenis kelapa atau kadang juga dianggap sebagai buah kolang-kaling) yang ditata rapi secara geometris. Kadang, motif ini juga diinterpretasikan sebagai gambar bunga lotus (teratai) dengan empat lembar daun bunga yang merekah. Lotus adalah bunga yang melambangkan umur panjang dan kesucian. Biasanya motif-motif Kawung diberi nama berdasarkan besar-kecilnya bentuk bulat-lonjong yang terdapat dalam suatu motif tertentu. Misalnya : Kawung Picis adalah motif kawung yang tersusun oleh bentuk bulatan yang kecil. Picis adalah mata uang senilai sepuluh sen yang bentuknya kecil. Sedangkan Kawung Bribil adalah motif-motif kawung yang tersusun oleh bentuk yang lebih besar daripada kawung Picis. Hal ini sesuai dengan nama bribil, mata uang yang bentuknya lebih besar dari pada picis dan bernilai setengah sen. Sedangkan kawung yang bentuknya bulat-lonjong lebih besar daripada Kawung Bribil disebut Kawung Sen.
Batik Semen Rama
Dimaknai sebagai penggambaran dari “kehidupan yang semi” (kehidupan yang berkembang atau makmur). Terdapat beberapa jenis ornamen pokok pada motif-motif semen. Yang pertama adalah ornamen yang berhubungan dengan daratan, seperti tumbuh-tumbuhan atau binatang berkaki empat. Kedua adalah ornament yang berhubungan dengan udara, seperti garuda, burung dan megamendung. Sedangkan yang ketiga adalah ornament yang berhubungan dengan laut atau air, seperti ular, ikan dan katak.
Jenis ornamen tersebut kemungkinan besar ada hubungannya dengan paham Triloka atau Tribawana. Paham tersebut adalah ajaran tentang adanya tiga dunia; dunia tengah tempat manusia hidup, dunia atas tempat para dewa dan para suci, serta dunia bawah tempat orang yang jalan hidupnya tidak benar/dipenuhi angkara murka.
Selain makna tersebut motif Semen Rama (dibaca Semen Romo) sendiri seringkali dihubungkan dengan cerita Ramayana yang sarat dengan ajaran Hastha Brata atau ajaran keutamaan melalui delapan jalan. Ajaran ini adalah wejangan keutamaan dari Ramawijaya kepada Wibisana ketika dinobatkan menjadi raja Alengka. Jadi “Semen Romo” mengandung ajaran sifat-sifat utama yang seharusnya dimiliki oleh seorang raja atau pemimpin rakyat.
Batik Sida Asih
Motif-motif berawalan sida (dibaca sido) merupakan golongan motif yang banyak dibuat para pembatik. Kata “sida” sendiri berarti jadi/menjadi/terlaksana. Dengan demikian, motif-motif berawalan “sida” mengandung harapan agar apa yang diinginkan bias tercapai. Makna dari motif Sida Asih (dibaca Sido Asih) adalah harapan agar manusia mengembangkan rasa saling menyayangi dan mengasihi antar sesama.
Batik Sida Mukti
Sida Mukti meruapakan motif batik yang biasanya terbuat dari zat pewarna soga alam. Biasanya digunakan sebagai kain dalam upacara perkawinan. Unsur motif yang tekandung didalamnya adalah gurda. Motif-motif berawalan sida (dibaca sido) merupakan golongan motif yang banyak dibuat para pembatik. Kata “sida” sendiri berarti jadi/menjadi/terlaksana. Dengan demikian, motif-motif berawalan “sida” mengandung harapan agar apa yang diinginkan bias tercapai. Salah satunya adalah sida mukti, yang mengandung harapan untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin.
Batik Tambal
Tambal memiliki arti tambal bermakna menambal atau memperbaiki hal-hal yang rusak. Dalam perjalanan hidupnya, manusia harus memperbaiki diri menuju kehidupan yang lebih baik, lahir maupun batin. Dahulu, kain batik bermotif tambal dipercaya bisa membantu kesembuhan orang yang sakit. Caranya adalah dengan menyelimuti orang sakit tersebut dengan kain motif tambal. Kepercayaan ini muncul karena orang yang sakit dianggap ada sesuatu “yang kurang”, sehingga untuk mengobatinya perlu “ditambal”.
Batik Saudagaran
Merupakan motif larangan. Hanya kerabat keraton yang boleh memakainya. Maka kalangan saudagar menciptakan motif baru yang sesuai selera masyarakat saudagar. Mereka juga mengubah motif larangan sehingga motif tersebut dapat dipakai masyarakat umum. Desain batik Sudagaran umumnya terkesan “berani” dalam pemilihan bentuk, stilisasi atas benda-benda alam atau satwa, maupun kombinasi warna yang didominasi warna soga dan biru tua. Batik Sudagaran menyajikan kualitas dalam proses pengerjaan serta kerumitan dalam menyajikan ragam hias yang baru. Pencipta batik Sudagaran mengubah batik keraton dengan isen-isen yang rumit dan mengisinya dengan cecek (bintik) sehingga tercipta batik yang amat indah.
Batik Petani
merupakan batik yang dibuat sebagai selingan kegiatan ibu rumah tangga di rumah kala tidak pergi ke sawah atau saat waktu senggang. Biasanya batik ini kasar dan kagok serta tidak halus. Motifnya turun temurun sesuai daerah masing-masing dan batik ini dikerjakan secara tidak profesional karena hanya sebagai sambilan. Untuk pewarnaan pun diikutkan ke saudagar.
sumber: abduh1.blogspot.com
Last Updated ( Tuesday, 06 November 2012 10:10 )
Berikut adalah macam-macam batik berdasarkan motifnya atau coraknya:
Batik Kraton
Awal mula dari semua jenis batik yang berkembang di Indonesia. Motifnya mengandung makna filosofi hidup. Batik-batik ini dibuat oleh para putri kraton dan juga pembatik-pembatik ahli yang hidup di lingkungan kraton. Pada dasarnya motifnya terlarang untuk digunakan oleh orang “biasa” seperti motif Batik Parang Barong, Batik Parang Rusak, termasuk Batik Udan Liris, dan beberapa motif lainnya.
Batik Cuwiri
Merupakan motif batik yang menggunakan zat pewarna soga alam. Biasanya batik ini digunakan untuk semekan dan kemben. Juga digunakan pada saat upacara mitoni (memperingati 7 bulan kehamilan). Motif batik ini kebanyakan menggunakan unsur meru dan gurda. Cuwiri sendiri memiliki arti kecil-kecil dan diharapkan untuk pemakainya pantas dan dihormati.
Batik Pringgondani
Nama kesatriyan tempat tinggal Gatotkaca putera Werkudara (Bima). Motif ini biasanya ditampilkan dalam warna-warna gelap seperti biru indigo (biru nila) dan soga-coklat, serta penuh sulur-suluran kecil yang diselingi dengan naga.
Batik Sekar Jagad
Salah satu motif batik khas Indonesia. Motif ini mengandung makna kecantikan dan keindahan sehingga orang lain yang melihat akan terpesona. Ada pula yang beranggapan bahwa motif Sekar Jagad sebenarnya berasal dari kata “kar jagad” yang diambil dari bahasa Jawa (Kar=peta; Jagad=dunia), sehingga motif ini juga melambangkan keragaman di seluruh dunia.
Batik Sida Luhur
Motif-motif berawalan sida (dibaca sido) merupakan golongan motif yang banyak dibuat para pembatik. Kata “sida” sendiri berarti jadi/menjadi/terlaksana. Dengan demikian, motif-motif berawalan “sida” mengandung harapan agar apa yang diinginkan bisa tercapai. Motif Sida Luhur (dibaca Sido Luhur) bermakna harapan untuk mencapai kedudukan yang tinggi, dan dapat menjadi panutan masyarakat.
Batik Kawung
Motif Kawung berpola bulatan mirip buah Kawung (sejenis kelapa atau kadang juga dianggap sebagai buah kolang-kaling) yang ditata rapi secara geometris. Kadang, motif ini juga diinterpretasikan sebagai gambar bunga lotus (teratai) dengan empat lembar daun bunga yang merekah. Lotus adalah bunga yang melambangkan umur panjang dan kesucian. Biasanya motif-motif Kawung diberi nama berdasarkan besar-kecilnya bentuk bulat-lonjong yang terdapat dalam suatu motif tertentu. Misalnya : Kawung Picis adalah motif kawung yang tersusun oleh bentuk bulatan yang kecil. Picis adalah mata uang senilai sepuluh sen yang bentuknya kecil. Sedangkan Kawung Bribil adalah motif-motif kawung yang tersusun oleh bentuk yang lebih besar daripada kawung Picis. Hal ini sesuai dengan nama bribil, mata uang yang bentuknya lebih besar dari pada picis dan bernilai setengah sen. Sedangkan kawung yang bentuknya bulat-lonjong lebih besar daripada Kawung Bribil disebut Kawung Sen.
Batik Semen Rama
Dimaknai sebagai penggambaran dari “kehidupan yang semi” (kehidupan yang berkembang atau makmur). Terdapat beberapa jenis ornamen pokok pada motif-motif semen. Yang pertama adalah ornamen yang berhubungan dengan daratan, seperti tumbuh-tumbuhan atau binatang berkaki empat. Kedua adalah ornament yang berhubungan dengan udara, seperti garuda, burung dan megamendung. Sedangkan yang ketiga adalah ornament yang berhubungan dengan laut atau air, seperti ular, ikan dan katak.
Jenis ornamen tersebut kemungkinan besar ada hubungannya dengan paham Triloka atau Tribawana. Paham tersebut adalah ajaran tentang adanya tiga dunia; dunia tengah tempat manusia hidup, dunia atas tempat para dewa dan para suci, serta dunia bawah tempat orang yang jalan hidupnya tidak benar/dipenuhi angkara murka.
Selain makna tersebut motif Semen Rama (dibaca Semen Romo) sendiri seringkali dihubungkan dengan cerita Ramayana yang sarat dengan ajaran Hastha Brata atau ajaran keutamaan melalui delapan jalan. Ajaran ini adalah wejangan keutamaan dari Ramawijaya kepada Wibisana ketika dinobatkan menjadi raja Alengka. Jadi “Semen Romo” mengandung ajaran sifat-sifat utama yang seharusnya dimiliki oleh seorang raja atau pemimpin rakyat.
Batik Sida Asih
Motif-motif berawalan sida (dibaca sido) merupakan golongan motif yang banyak dibuat para pembatik. Kata “sida” sendiri berarti jadi/menjadi/terlaksana. Dengan demikian, motif-motif berawalan “sida” mengandung harapan agar apa yang diinginkan bias tercapai. Makna dari motif Sida Asih (dibaca Sido Asih) adalah harapan agar manusia mengembangkan rasa saling menyayangi dan mengasihi antar sesama.
Batik Sida Mukti
Sida Mukti meruapakan motif batik yang biasanya terbuat dari zat pewarna soga alam. Biasanya digunakan sebagai kain dalam upacara perkawinan. Unsur motif yang tekandung didalamnya adalah gurda. Motif-motif berawalan sida (dibaca sido) merupakan golongan motif yang banyak dibuat para pembatik. Kata “sida” sendiri berarti jadi/menjadi/terlaksana. Dengan demikian, motif-motif berawalan “sida” mengandung harapan agar apa yang diinginkan bias tercapai. Salah satunya adalah sida mukti, yang mengandung harapan untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin.
Batik Tambal
Tambal memiliki arti tambal bermakna menambal atau memperbaiki hal-hal yang rusak. Dalam perjalanan hidupnya, manusia harus memperbaiki diri menuju kehidupan yang lebih baik, lahir maupun batin. Dahulu, kain batik bermotif tambal dipercaya bisa membantu kesembuhan orang yang sakit. Caranya adalah dengan menyelimuti orang sakit tersebut dengan kain motif tambal. Kepercayaan ini muncul karena orang yang sakit dianggap ada sesuatu “yang kurang”, sehingga untuk mengobatinya perlu “ditambal”.
Batik Saudagaran
Merupakan motif larangan. Hanya kerabat keraton yang boleh memakainya. Maka kalangan saudagar menciptakan motif baru yang sesuai selera masyarakat saudagar. Mereka juga mengubah motif larangan sehingga motif tersebut dapat dipakai masyarakat umum. Desain batik Sudagaran umumnya terkesan “berani” dalam pemilihan bentuk, stilisasi atas benda-benda alam atau satwa, maupun kombinasi warna yang didominasi warna soga dan biru tua. Batik Sudagaran menyajikan kualitas dalam proses pengerjaan serta kerumitan dalam menyajikan ragam hias yang baru. Pencipta batik Sudagaran mengubah batik keraton dengan isen-isen yang rumit dan mengisinya dengan cecek (bintik) sehingga tercipta batik yang amat indah.
Batik Petani
merupakan batik yang dibuat sebagai selingan kegiatan ibu rumah tangga di rumah kala tidak pergi ke sawah atau saat waktu senggang. Biasanya batik ini kasar dan kagok serta tidak halus. Motifnya turun temurun sesuai daerah masing-masing dan batik ini dikerjakan secara tidak profesional karena hanya sebagai sambilan. Untuk pewarnaan pun diikutkan ke saudagar.
sumber: abduh1.blogspot.com
Mesin Pelorot Batik, Inovasi dari Pekalongan
Nglorot merupakan kata dalam bahasa jawa yang artinya menarik atau menyeret sesuatu. Nglorotmerupakan
salah satu tahap dalam kegiatan membatik yang artinya melepaskan atau
membersihkan malam kering (gambar) yang terdapat pada kain putih tempat
membatik (mori). Selembar kain batik akan melalui proses nglorot satu
kali atau lebih tergantung dari jumlah warna pada batik tersebut. Jika
kita menginginkan lima variasi warna pada batik tersebut, maka lima kali
pula batik tersebut akan dilorot.
Secara
tradisional, nglorot dilakukan dengan menggunakan wadah berisi air
panas dengan kondisi pendidihan yang konstan. Kain dicelupkan dalam
wadah tersebut sehingga malam akan mencair karena terkena panas dan
mengumpul serta mengapung di atas permukaan air. Malam yang mengapung
tersebut kemudian dikumpulkan kembali untuk digunakan pada proses
pewarnaan selanjutnya.
Berangkat
dari permasalahan tersebut maka Unit Teaching Factory (UTF) Surya Utama
Teknika SMK Muhammadiyah Kota Pekalongan menciptakan alat bantu berupa
mesin pelorot batik. Mesin tersebut sangat membantu proses pembuatan
batik sehingga lebih efektif dan efisien dalam operasionalnya karena
mempermudah proses, mempercepat, dan harga alatnya pun relatif murah.
Alat
pelorot ini dilengkapi dengan dua buah roll kerangka untuk memudahkan
dalam peregangan kain batik yang dikerjakan. Dilengkapi pula dengan roll
pembersih yang dilengkapi karet untuk membantu mempercepat pembersihan
sisa-sisa malam pada kain yang belum terkelupas, sehingga akan menghemat
waktu pengerjaan dan mampu meningkatkan intensitas pelorotan tanpa
merusak kain.
Adapun
keuntungan penggunaan alat pelorot ini, antara lain dapat digunakan
sebagai mesin pelorot sekaligus mesin pencuci yang dilengkapi dengan
kran buang. Hanya membutuhkan 1 orang sebagai operator. Proses pelorotan
lebih cepat karena proses peregangan kain dan pemutaran sehingga
malam pada seluruh permukaan kain lebih mudah dibersihkan dan suku
cadang yang relatif murah serta banyak tersedia di pasaran.
Spesifikasi teknik alat pelorot batik :
Panjang x lebar x tinggi : 145 x 75 x 130 cm
Bahan frame : pipa kotak 4x4; 3x3
Ketebalan plat bak : 1,2 cm
Bantalan : pillow bloc 6204
Roll : pipa 1,5” dan 1”
Handel : pipa 0,5”
Sabuk strip : 5 cm
Rol pembersih karet : 1 cm
Pengikat : M12
Rantai : DID Std.
sumber: abduh1.blogspot.com
Prestasi Indonesia di Mata Dunia
Negeri ini akan tegak berdiri sebagai bangsa berdaulat di mata dunia jika kita menerapkan prinsip Bung Karno: “Berdikari atau berdiri di atas kaki sendiri”.
Membangun kemandirian salah satunya adalah dengan mencintai produk
dalam negeri. Tanpa kebanggan terhadap produk dalam negeri, negara kita
takkan bisa bersaing dengan negara lain.
Tas
merek ‘Bagteria’ merupakan hasil karya Nancy Go, warga Indonesia
keturunan Brazil yang berhasil merambah kancah mode dunia dengan tas-tas
cantiknya. Nancy bersama suaminya Bert Ng, memilih nama merek
“Bagteria” yang terkesan global dan mengandung unsur humor. Hal tersebut
sengaja dilakukan agar bisa memainkan citra produknya. Bagteria
diharapkan terkenal seperti bakteri yang mewabah, menjadi ‘infeksi’ di
seluruh dunia. Nancy den Bert mendirikan PT Metamorfosa Abadi, yang
merupakan payung hukum Bagteria.
8. Batik Indonesia mendunia.
Batik dengan segala keindahan coraknya telah lama memukau siapapun yang melihatnya. Tak bisa disangkal, batik sudah menjadi panutan dan membawa ciri khas Indonesia menjadi lebih dikenal diseluruh dunia. Dilihat dari sejarahnya, munculnya batik ini sudah ada sejak jaman kerajaan dahulu di Indonesia, dimana dahulu batik merupakan golongan dari kesenian atau kerajinan gambar diatas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga kerajaan jaman dahulu, terutama di Jawa.
Batik menjadi semakin terkenal ketika batik milik ibu Presiden Amerika Serikat Barack Obama saat tinggal di Jakarta, menjadi koleksi di Museum Tekstil Washington. Pameran bertajuk “A lady found culture in its cloth: Barack Obama’s mother and Indonesian batiks” memberikan pengetahuan bagi pengunjung tentang sisi lain dari kehidupan Ann Dunham, ibu presiden AS ke-44 itu serta pekerjaaanya sebagai ahli anthropologi.
Seorang desainer batik, Nusjirwan Tirtaamidjaja, atau yang lebih dikenal dengan nama Iwan Tirta telah membawa nama Indonesia ke mata dunia. Karya-karya batiknya disukai dan telah dikenakan oleh beberapa kepala negara seperti Nelson Mandela, Ratu Elizabeth II, Ratu Sophie dari Spanyol, Ratu Juliana dari Netherland, bahkan Bill Clinton.
Di Amerika pameran batik bertajuk Indonesian Batik: World Heritage di KBRI Washington. Acara itu dihadiri puluhan tamu undangan, termasuk warga Amerika yang ingin mengenal batik lebih jauh. Pameran tersebut menampilkan sekitar 60 kain batik dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Solo, Cirebon, Pontianak, dan lain-lain.
Claire Wolfowitz, isteri pejabat tinggi Amerika, Paul Wolfowitz, turut menghadiri acara peluncuran pameran itu. Ia menyebut batik sebagai seni yang indah, apalagi proses pembuatannya juga tidak mudah, sehingga harus lebih dihargai dan mendapat apresiasi. Apalagi dibutuhkan banyak waktu dan keahlian khusus untuk membuatnya. Batik adalah karya seni, bukan hanya tekstil.
9. N250, Pesawat Turboprop Paling Canggih di Dunia. Yang Pertama Menggunakan Teknologi Fly by Wire
Pada tanggal 10 Agustus 1995, N250 melakukan terbang perdana. Penerbangan ini unik dan bersejarah. Unik karena di dunia mana pun, terbang perdana adalah sesuatu yang sangat dirahasiakan. Tapi di Indonesia, Prof Habibie sangat yakin dengan keunggulan N250, sehingga penerbangan perdana dipublikasikan dengan luas. Diliput berbagai media massa. Dan penerbangan perdana ini berhasil dengan sangat baik.
Dengan terbangnya N250 pada kecepatan tinggi dalam daerah “subsonik” dan stabilitas terbang dikendalikan secara elektronik dengan memanfaatkan teknologi “fly by wire”, adalah prestasi nyata bangsa Indonesia dalam teknologi dirgantara.
Dalam sejarah dunia penerbangan sipil, pesawat N250 adalah pesawat turboprop pertama yang dikendalikan dengan teknologi fly by wire.
Untuk prestasi anak Bangsa ini Prof Habibie mendapat penghargaan berupa medali emas “Edward Warner Award – 50 Tahun ICAO”. Penghargaan tersebut diberikan dalam rangka memperingati 50 tahun berdirinya “International Civil Aviation Organisation atau ICAO”, yang didirikan pada hari Kamis tanggal 7 Desember 1944 di Chicago – USA oleh Edward Warner bersama beberapa tokoh industri dirgantara yang lain.
ICAO didirikan dengan tujuan membina perkembangan Industri dirgantara sipil di dunia. Upacara penghargaan tersebut dihadiri oleh menteri-menteri perhubungan negara anggota PBB. Penghargaan diserahkan oleh Sekjen ICAO Philippe Rochat yang didampingi oleh Sekjen PBB saat itu, Boutros Boutros-Ghali. Penghargaan ini khusus diberikan kepada tokoh yang dianggap paling berjasa dalam industri dirgantara sipil dunia.
*****
Semoga kita bisa makin mencintai negeri kita dan bangga dengan apa yang kita miliki. Begitu banyak kekayaan alam yang terkandung di dalam perut bumi ibu pertiwi. Karena ternyata produk buatan bangsa sendiri justru diakui oleh negara-negara di dunia. Sebagai bangsa, tentunya ada kebanggaan tersendiri ketika melihat karya anak bangsa begitu dihargai di mata dunia internasional.
sumber: abduh1.blogspot.com
Last Updated ( Friday, 21 September 2012 09:33 )
Inilah beberapa Prestasi Indonesia hasil karya anak-anak bangsa yang membanggakan di mata Internasional :
1. “Star 50″ Buatan PT PAL Indonesia Merupakan Salah Satu Kapal Terbaik di Dunia.
Kapal
“Star 50″ sepanjang 189,840 meter dan lebar 30,50 meter ini merupakan
Kapal Double Skin Bulk Carrier (DSBC) Erlyne 50.000 DWT (Dead Weight
Tonnage/bobot mati) yang diproduksi oleh PT PAL Indonesia. Merupakan
salah satu kapal terbaik di dunia untuk kelas kapal berbobot mati 50.000
ton. Kapal ini sepenuhnya hasil rancang bangun putra-putri Indonesia.
Star 50 menggunakan kandungan lokal 35 persen hingga 45 persen dengan
bahan-bahan berkualitas tinggi dan memiliki kecepatan maksimal 14,5
knot. Setelah diuji coba di lautan, kecepatan maksimalnya bisa mencapai
16,5 knot. Kualitas kehalusan bodi kapal ini tak kalah dengan
kapal-kapal asing.
Azurite Invest Ltd, British Virgin ILand,
Singapura telah memesan kapal jenis niaga ini. Kapal DSBC Erlyne 50.000
DWT adalah kapal kesembilan dari kapal kelas DSBC yang berhasil
diekspor ke sejumlah negara. Beberapa negara yang pernah mengimpor kapal
jenis ini adalah Hongkong (4 unit) , Jerman (2 unit), Turki (2 unit)
dan Singapura (1 unit).
2. Garbarata atau Airbridge (tangga belalai menuju pintu pesawat) Pertama Kali Dibuat oleh PT Bukaka Teknik Utama, Indonesia.
Tahukah
anda bahwa Garbarata atau Airbridge (Aircraft Passenger Boarding
Bridge) pertama kali diciptakan oleh PT Bukaka Teknik Utama. Perusahaan
ini bergerak di bidang pembuatan Garbarata yang memberikan pelayanan
terhadap para penumpang pesawat terbang. 'Belalai Gajah' merupakan
lorong yang menghubungkan pintu pesawat terbang dengan Airport Building
(terminal keberangkatan), sehingga Garbarata berfungsi sebagai tempat
berjalannya para penumpang dari Airport Building menuju pesawat dan juga
dari arah sebaliknya.
Dalam
proses penggunaannya Garbarata dipandang lebih baik dari penggunaan
landing stair yang sebelumnya banyak digunakan. Pengoperasian alat ini
menggunakan sistem elektronik yang ditunjang dengan penggunaan komputer
sebagai pusat kontrol pengoperasian.
3. Seragam Serdadu NATO Diproduksi oleh PT Sritex, Solo, Jawa Tengah
Mungkin
anda tidak pernah menyangka bahwa bahwa seragam militer North Atlantic
Treaty Organization (NATO) dibuat oleh anak bangsa. Puluhan hingga
ratusan ribu anggota militer di sejumlah negara, baik Eropa, Amerika,
dan Asia termasuk anggota militer dalam negeri, menggunakan seragam
buatan pabrik tekstil yang berlokasi di Kabupaten Sukoharjo. Produk
tekstil PT Sri Rejeki Isman (Sritex) ini diakui telah memenuhi standar
NATO sehingga dipercaya memproduksi seragam militer anggota NATO.
PT
Sritex juga memproduksi seragam tempur, jaket, cover all, rompi, tenda,
sepatu dan lain-lain. Perusahaan ini melayani pembuatan seragam militer
untuk 25 negara, yakni: Indonesia, Australia, Brunei, Kamboja, Siprus,
Inggris, Jerman, Kuwait, Lebanon, Nepal, Oman, Papua, Filipina, Qatar,
Singapura, Somalia, Sudan, Swiss, Arab, Zimbabwe, Austria, dan Timor
Leste.
Karena
masuk pasar ekspor, harga jual produk di luar negeri pun
menyesuaikan. Harga rata-rata jaket militer anti infra red yang siap
dikirim ke Jerman sebesar US$150 atau senilai Rp 1.395.000 (US$ 1 =Rp
9.300). Untuk penjualan di outlet Solo harga per jaket berkisar Rp
150.000. Seragam militer yang siap dikirim ke Abu Dhabi dijual dengan
harga rata-rata US$300.
PT
Sritex mampu memproduksi garmen sebanyak 2,5 juta set per bulan, dengan
rata-rata pertumbuhan 15%-20% per tahun. Kapasitas ini naik dari
kapasitas sebelum adanya perluasan industri, 1,5 juta set per bulan.
Sementara, untuk produk kain, kapasitasnya mencapai 8-9 juta yard per
bulan. Dan produksi benang berkisar 7.000 bal per bulan.
4. Gamelan Menjadi Kurikulum Sekolah di Di New Zealand, Singapura, Amerika Serikat, dan Jepang.
Gamelan
Jawa telah menjadi salah satu kurikulum tetap di New Zealand School of
Music (NZSM) dengan kode mata kuliah PERF250 - Special Indonesian
Gamelan berdasarkan kesepakatan kerjasama Kedutaan Besar Republik
Indonesia (KBRI) Wellington dengan NZSM pada tahun 1975. Kesepakatan ini
ditindak-lanjuti dengan pemberian seperangkat gamelan Pelog oleh KBRI
Wellington dengan status ‘pinjaman permanen’.
Jumlah
mahasiswa ‘gamelan course’ tahun 2011 mencapai 23 orang. Melebihi batas
maksimal penerimaan mahasiswa khususnya untuk mata kuliah PERF250
sebanyak 18 orang. Ini menunjukkan besarnya minat mahasiswa NZSM untuk
mendalami seni budaya Indonesia khususnya gamelan. Jangka waktu
pengajaran sangat singkat yaitu satu semester atau kurang lebih 13
minggu. Dalam kurun waktu tersebut, selain mahasiswa harus mampu
memainkan sebanyak 3 gending gamelan dengan teknik menabuh yang baik,
mereka juga harus mendalami teori tentang sejarah dan perkembangan
gamelan.
Kepiawaian
para mahasiswa tersebut ditampilkan dalam acara Ujian Akhir mata kuliah
gamelan Jawa bertajuk “Heavenly Gongs : Music from Java” pada Minggu,
12 Juni 2011 lalu yang diselenggarakan di Adams Concert Room (ACR) NZSM.
Acara tersebut mampu membuat kagum sekitar 200 penonton dari berbagai
kalangan seperti mahasiswa, pengajar, masyarakat New Zealand dan
Indonesia.
Festival
Gamelan Dunia pertama diadakan tahun 1986 di Kanada. Setidaknya
terdapat ratusan lebih kelompok ensambel dan studi gamelan di Amerika
Serikat, belum lagi di negara lain. Menurut Rahayu Supanggah, penggagas
Festival Gamelan Dunia tersebut, Singapura telah menjadikan gamelan
sebagai mata pelajaran wajib di berbagai sekolah dasar pada hampir
sebagian wilayahnya.
Di
Amerika, gamelan Jawa sudah terkenal di berbagai universitas unggulan,
seperti Universitas California di Berkeley (gamelan Kyai Udan Mas), San
Jose University (gamelan Sekar Kembar), Lewis and Clark College (Kyai
Guntur Sari), Michigan, Wiscounsin, Northern Illinois, Oberlin,
Wesleyan, dan ratusan universitas terkemuka lainnya.
Di
Jepang, gamelan sudah menjadi media ajar di berbagai universitas,
seperti Tokyo University of Fine Art and Music dengan grup gamelannya
yang bernama Kyai Lambang Sari, di Kuntachi College of Music (Gamelan
Sekar Jepun), Dharma Budaya Osaka University, Hyogo University, Tokyo
Osaka-Tohogakuen (semuanya college of music).
5. Gucci dan Christian Dior Menggunakan Kain Tenun Asli Indonesia Sebagai Bahan Bakunya.
Gucci
ternyata menggunakan kain tenun asli Indonesia sebagai bahan bakunya.
Tenun Indonesia telah dipercaya oleh pasar internasional. Tenun
Indonesia dianggap sangat berharga karena handmade (buatan tangan).
Itulah yang membuat brand internasional seperti Gucci mau bekerjasama
dengan pengrajin tenun di Indonesia.
Namun
yang sangat disayangkan justru antusiasme pasar domestik sendiri
terhadap tenun tradisional masih rendah. Dahulu batik pun demikian.
Namun sekarang, produksi batik telah berkembang sangat pesat.
Dan
kini 2 rumah mode internasional, Gucci dan Christian Dior telah
menggunakan tenun Indonesia untuk digunakan dalam produk mereka. Tenun
merupakan hasil karya berupa kain yang dibuat dengan benang dan
dimasukkan ke dalam pakan pada alat yang disebut lungsin. Dan tenun
masih terbagi lagi menjadi songket, yang merupakan tenun dengan benang
emas atau perak, kemudian ada ikat, dobel ikat, dan pakan.
Tentunya
kita bangga melihat kain-kain asli Indonesia yang maha kaya dalam hal
craftsmanship ini tampil di runway designer international mulai dari
Milan, Paris, dan kini London. Dalam fashion week Spring tahun 2010,
Frida Gianini dari rumah mode Gucci mengeluarkan koleksi cocktail dengan
tema Tribal yang menggunakan Ikat (kain tenun dan motif tenun khas
Indonesia terutama Sumbawa).
Burberry
pun mengeluarkan koleksi Spring untuk tahun 2012 yang juga menggunakan
Ikat yang menawan. Dipadu dengan fabrics yang nyaman, membuat Burberry
tampil sangat khas.
Bila
desainer mancanegara saja bangga menggunakan kain ikat tenun untuk
ragam fashion mereka, mengapa para designer dalam negeri tidak melakukan
hal yang sama? Oleh karena itu tak perlu anda jauh-jauh berbelanja
fashion ke luar negeri, sebab kenyataannya bahan baku fashion mereka
justru berasal dari negeri kita sendiri.
6. Tas ‘Bagteria’ Buatan Indonesia Terpampang Indah di Berbagai Etalase Mal-mal Kelas Atas di 32 Negara di Seluruh Dunia.
Dengan
modal Rp.300 juta, pada bulan Mei 2000 mereka membuat workshop
pembuatan tas dengan menyewa sebuah rumah, yang letaknya persis di depan
kediaman keluarga Ng di kawasan Jakarta Barat. Saat itu, mereka hanya
mempekerjakan 5 karyawan.
Nancy
lahir di Sao Paulo Brazil pada tanggal 6 Januari 1963. Ia sempat
disarankan untuk mendaftarkan ‘Bagteria’ di italia dan mengubah mereknya
dengan kata-kata berbau Italia. Tujuan tersebut terutama masalah gengsi
di mana Italia memang terkenal dengan fashionnya. Namun Nancy
memutuskan untuk mempertahankan merek ‘Bagteria’ dan mendaftarkannya di
Indonesia. Di Eropa dan Amerika, merek Bagteria setaraf dengan Louis
Vuitton, Chanel, atau Christian Lacroix. Public figure dunia yang
mengenakan tas Bagteria ini antara lain Paris Hilton, Zara Phillips
(cucu Ratu Elizabeth II), Emma Thomson, dan Audrey Tatou.
Mulanya
Nancy dan Bert menawarkan Bagteria sebagai produk ekspor. Sebagai
langkah awal, mereka membidik Hongkong sebagai kiblat mode Asia. Nancy
menawarkan bisnis dengan konsep waralaba. Di tiap negara, mereka memilih
satu distributor sebagai master franchise untuk memasarkan Bagteria ke
butik pilihan. Namun, ia mengecualikan Taiwan. Khusus untuk negara
tersebut, Nancy melakukan bisnis secara kemitraan.
Untuk
ukuran masyarakat Indonesia, harga jual dalam negeri yang berkisar 1 - 8
juta per tas, masih dianggap terlalu mahal. Bagteria memang menggunakan
bahan baku yang unik seperti kristal swarovski, manik, payet, batuan
semi-precious, hingga emas dan perak dalam ukuran milimeter semuanya
dijahit secara teliti satu per satu. Selain itu bahan yang digunakan
adalah bulu domba, kulit belut, piton, ostrich, kulit ikan salmon, dan
gading mammoth. Bahan-bahan ini dipesan langsung ke Siberia, Islandia,
dan Afrika. Nancy juga memanfaatkan bahan lokal, seperti kulit piton,
kulit buaya, kerang, kayu, dan perak dari perajin Bali dan Yogya.
7. Kimilsungia, Bunga Nasional Korea Utara Berasal dari Indonesia
Sejarah
dipilihnya bunga nasional Korea Utara, Kimilsungia ini adalah sewaktu
Presiden Korea Utara Kim Il Sung melakukan kunjungan diplomatik ke
Indonesia pada tanggal 13 April 1965. Pada kesempatan itu, Presiden
Indonesia Soekarno mengajak Kim Il Sung berjalan-jalan ke Kebun Raya
Bogor, sebuah taman besar tempat tumbuhnya berbagai jenis tanaman.
Ketika itu Kim Il Sung berhenti sejenak untuk menikmati deretan anggrek
jenis “dendrobium” asal Makassar, yang sedang mekar. Melihat Kim Il Sung
tertarik dengan bunga tersebut, Bung Karno langsung memberikan bunga
anggrek itu kepadanya sebagai hadiah ulang tahun untuk sang tamu negara.
Bung
Karno berinisiatif untuk memberikan nama pada bunga tersebut. Kemudian
muncullah nama “Kimilsungia”, yang merupakan perpaduan nama Kim Il Sung
dan Indonesia. Sejak saat itu, Kimilsungia diabadikan sebagai bunga
nasional Korea Utara.
Kimilsungia
kemudian dikembangkan di Korea Utara. Pengembangan bunga itu terus
berjalan di Korea Utara. Proses budi daya di negeri itu bukan hanya
menjadikan bunga itu terus tumbuh, melainkan dikembangkan menjadi lebih
subur. Jika di Indonesia Kimilsunga memiliki 3 kuntum setiap tangkainya,
di Korea Utara dibudidayakan menjadi 6 hingga 7 kuntum setiap tangkai.
8. Batik Indonesia mendunia.
Batik dengan segala keindahan coraknya telah lama memukau siapapun yang melihatnya. Tak bisa disangkal, batik sudah menjadi panutan dan membawa ciri khas Indonesia menjadi lebih dikenal diseluruh dunia. Dilihat dari sejarahnya, munculnya batik ini sudah ada sejak jaman kerajaan dahulu di Indonesia, dimana dahulu batik merupakan golongan dari kesenian atau kerajinan gambar diatas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga kerajaan jaman dahulu, terutama di Jawa.
Batik menjadi semakin terkenal ketika batik milik ibu Presiden Amerika Serikat Barack Obama saat tinggal di Jakarta, menjadi koleksi di Museum Tekstil Washington. Pameran bertajuk “A lady found culture in its cloth: Barack Obama’s mother and Indonesian batiks” memberikan pengetahuan bagi pengunjung tentang sisi lain dari kehidupan Ann Dunham, ibu presiden AS ke-44 itu serta pekerjaaanya sebagai ahli anthropologi.
Seorang desainer batik, Nusjirwan Tirtaamidjaja, atau yang lebih dikenal dengan nama Iwan Tirta telah membawa nama Indonesia ke mata dunia. Karya-karya batiknya disukai dan telah dikenakan oleh beberapa kepala negara seperti Nelson Mandela, Ratu Elizabeth II, Ratu Sophie dari Spanyol, Ratu Juliana dari Netherland, bahkan Bill Clinton.
Di Amerika pameran batik bertajuk Indonesian Batik: World Heritage di KBRI Washington. Acara itu dihadiri puluhan tamu undangan, termasuk warga Amerika yang ingin mengenal batik lebih jauh. Pameran tersebut menampilkan sekitar 60 kain batik dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Solo, Cirebon, Pontianak, dan lain-lain.
Claire Wolfowitz, isteri pejabat tinggi Amerika, Paul Wolfowitz, turut menghadiri acara peluncuran pameran itu. Ia menyebut batik sebagai seni yang indah, apalagi proses pembuatannya juga tidak mudah, sehingga harus lebih dihargai dan mendapat apresiasi. Apalagi dibutuhkan banyak waktu dan keahlian khusus untuk membuatnya. Batik adalah karya seni, bukan hanya tekstil.
9. N250, Pesawat Turboprop Paling Canggih di Dunia. Yang Pertama Menggunakan Teknologi Fly by Wire
Pada tanggal 10 Agustus 1995, N250 melakukan terbang perdana. Penerbangan ini unik dan bersejarah. Unik karena di dunia mana pun, terbang perdana adalah sesuatu yang sangat dirahasiakan. Tapi di Indonesia, Prof Habibie sangat yakin dengan keunggulan N250, sehingga penerbangan perdana dipublikasikan dengan luas. Diliput berbagai media massa. Dan penerbangan perdana ini berhasil dengan sangat baik.
Dengan terbangnya N250 pada kecepatan tinggi dalam daerah “subsonik” dan stabilitas terbang dikendalikan secara elektronik dengan memanfaatkan teknologi “fly by wire”, adalah prestasi nyata bangsa Indonesia dalam teknologi dirgantara.
Dalam sejarah dunia penerbangan sipil, pesawat N250 adalah pesawat turboprop pertama yang dikendalikan dengan teknologi fly by wire.
Untuk prestasi anak Bangsa ini Prof Habibie mendapat penghargaan berupa medali emas “Edward Warner Award – 50 Tahun ICAO”. Penghargaan tersebut diberikan dalam rangka memperingati 50 tahun berdirinya “International Civil Aviation Organisation atau ICAO”, yang didirikan pada hari Kamis tanggal 7 Desember 1944 di Chicago – USA oleh Edward Warner bersama beberapa tokoh industri dirgantara yang lain.
ICAO didirikan dengan tujuan membina perkembangan Industri dirgantara sipil di dunia. Upacara penghargaan tersebut dihadiri oleh menteri-menteri perhubungan negara anggota PBB. Penghargaan diserahkan oleh Sekjen ICAO Philippe Rochat yang didampingi oleh Sekjen PBB saat itu, Boutros Boutros-Ghali. Penghargaan ini khusus diberikan kepada tokoh yang dianggap paling berjasa dalam industri dirgantara sipil dunia.
*****
Semoga kita bisa makin mencintai negeri kita dan bangga dengan apa yang kita miliki. Begitu banyak kekayaan alam yang terkandung di dalam perut bumi ibu pertiwi. Karena ternyata produk buatan bangsa sendiri justru diakui oleh negara-negara di dunia. Sebagai bangsa, tentunya ada kebanggaan tersendiri ketika melihat karya anak bangsa begitu dihargai di mata dunia internasional.
sumber: abduh1.blogspot.com
Pidato Luar Biasa Pak Habibie pada Acara Hari Kebangkitan Teknologi Nasional
Reaktualisasi
Peran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
dalam Membangun Kemandirian Bangsa
Ysh. Gubernur/Kepala Daerah Propinsi Jawa Barat,
Ysh. Para Pejabat Kementerian Riset Dan Teknologi,
Ysh. Muspida dan Pejabat tingkat Propinsi Jawa Barat,
Bapak‐bapak dan Ibu‐ibu para peneliti, penggiat dan pemerhati Iptek yang saya cintai,
Hadirin yang terhormat,
Assalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua.
HAKTEKNAS DAN N‐250
Hari
ini tanggal 10 Agustus 2012, 17 tahun lalu, tepatnya 10 Agustus 1995,
dalam rangka peringatan 50 tahun kemerdekaan Indonesia, bangsa kita
telah menggoreskan pena sejarahnya dengan terbang perdana pesawat
terbang canggih N‐250. Pesawat turboprop tercanggih hasil disain dan rancang bangun putra‐putri
bangsa sendiri mengudara di atas kota Bandung dalam cuaca yang amat
cerah, seolah melambangkan cerahnya masa depan bangsa karena telah mampu
menunjukkan kepada dunia kemampuannya dalam penguasaan sain dan
teknologi secanggih apapun oleh generasi penerus bangsa.
Bandung
memang mempunyai arti dan peran yang khusus bagi bangsa Indonesia.
Bukan saja sebagai kota pendidikan, kota pariwisata atau kota
perjuangan, namun Bandung juga kota yang menampung dan membina pusat‐pusat keunggulan Iptek, sebagai penggerak utama proses nilai tambah industri yang memanfaatkan teknologi tinggi (high tech).
Kita mengenang peristiwa terbang perdana pesawat N250 itu sebagai Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTEKNAS), yang dalam pandangan saya merupakan salah satu dari lima “Tonggak Sejarah” bangsa Indonesia, yaitu:
Pertama : Berdirinya Budi Utomo, 20 Mei 1908 (Hari Kebangkitan Nasional – 20 Mei);
Kedua : Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 (Hari Sumpah Pemuda – 28 Oktober);
Ketiga : Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 (Hari Proklamasi Kemerdekaan ‐ 17 Agustus);
Keempat: Terbang perdananya pesawat paling canggih Turboprop
N250 (Hari Kebangkitan Teknologi Nasional – 10 Agustus);
Kelima : Diperolehnya “Kebebasan”, dengan dimulainya kebangkitan demokrasi pada tanggal 21 Mei 1998.
Pada
tahun 1985, sepuluh tahun sebelum terbang perdananya, telah dimulai
riset dan pengembangan pesawat N250. Semua hasil penelitian dari pusat‐pusat
keunggulan penelitian di Eropa dan Amerika Utara dalam bidang ilmu
dirgantara, ilmu aerodinamik, ilmu aeroelastik, ilmu konstruksi ringan,
ilmu rekayasa, ilmu propulsi, ilmu elektronik, ilmu avionik, ilmu produksi, ilmu pengendalian mutu (quality control) dsb, telah dikembangkan dan diterapkan di industri IPTN, di Puspitek, di BPPT dan di ITB.
Dengan
terbangnya N250 pada kecepatan tinggi dalam daerah “subsonik” dan
stabilitas terbang dikendalikan secara elektronik dengan memanfaatkan
teknologi “fly by wire”, adalah prestasi nyata bangsa Indonesia dalam teknologi dirgantara.
Dalam sejarah dunia penerbangan sipil, pesawat N250 adalah pesawat turboprop yang pertama dikendalikan dengan teknologi fly by wire.
Dalam sejarah dunia dirgantara sipil, pesawat Jet AIRBUS A300 adalah yang pertama kali menggunakan teknologi fly by wire, namun AIRBUS 300 ini terbang dalam daerah “transsonic” dengan kecepatan tinggi, sebagaimana kemudian juga Boeing-777.
Fakta
sejarah mencatat bahwa urutan pesawat penumpang sipil yang menerapkan
teknologi canggih untuk pengendalian dan pengawasan terbang dengan “fly by wire” adalah sebagai berikut:
1. A-300 hasil rekayasa dan produksi Airbus Industri (Eropa).
2. N-250 hasil rekayasa dan produksi Industrie Pesawat Terbang Nusantara IPTN, sekarang bernama PT Dirgantara Indonesia.
3. BOEING 777 hasil rekayasa dan produksi BOEING (USA)
Fakta
sejarah dunia dirgantara juga mencatat bahwa 9 bulan sebelum N250
melaksanakan terbang perdananya, pada hari Rabu tanggal 7 December 1994
di Montreal Canada, kepada tokoh yang dianggap paling berjasa dalam
industri dirgantara sipil dunia diberikan medali emas “Edward Warner
Award – 50 Tahun ICAO”. Penghargaan tersebut diberikan dalam rangka
memperingati 50 tahun berdirinya “International Civil Aviation Organisation atau
ICAO”, yang didirikan pada hari Kamis tanggal 7 Desember 1944 di
Chicago – USA oleh Edward Warner bersama beberapa tokoh industri
dirgantara yang lain.
ICAO
didirikan dengan tujuan membina perkembangan Industri dirgantara sipil
di dunia. Upacara penghargaan tersebut dihadiri oleh para Menteri
Perhubungan Negara yang anggota Perserikatan Bangsa Bangsa.
Dalam upacara yang sangat meriah, khidmat, dan mengesankan tersebut, Sekretaris Jenderal ICAO Philippe Rochat yang didampingi oleh Sekretaris Jenderal PBB Boutros Boutros-Ghali, menyerahkan medali “Edward Warner Award 50 Tahun ICAO” kepada putra Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie.
Bukankah kedua Fakta Sejarah Dirgantara ini telah membuktikan bahwa kualitas SDM Indonesia sama dengan kualitas SDM di Amerika, Eropa, Jepang dan China?
Dengan
peristiwa tersebut kita dapat membuktikan kepada generasi penerus
Indonesia serta masyarakat dunia, bahwa bangsa Indonesia memiliki
kemampuan dan kualitas yang sama dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi (Iptek) secanggih apapun yang sekaligus dilengkapi dengan
kokohnya iman dan taqwa (Imtaq). Peningkatan jumlah dan kualitas manusia
Indonesia yang terdidik tersebut juga melahirkan kesadaran akan peran
dan tanggung jawab mereka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,
khususnya di kalangan generasi muda.
Para hadirin yang berbahagia
Bukan hanya Pesawat Terbang N250 yang dipersembahkan oleh Generasi Penerus sebagai hadiah Ulang Tahun Kemerdekaan ke‐50
kepada Bangsa Indonesia 17 tahun yang lalu, tetapi mereka juga
menyerahkan Kapal untuk 500 Penumpang dan Kereta Api Cepat, yang
semuanya dirancang bangun oleh Generasi Penerus.
Hal yang sekarang patut kita tanyakan adalah:
- Hadiah
HUT Kemerdekaan ke 67 apa yang dapat kita persembahkan pada Hari
Kebangkitan Teknologi Nasional, 17 Tahun setelah prestasi yang
membanggakan itu?
- Bagaimana keadaan Industri Strategis yang telah menghasilkan produk andalan yang membanggakan 17 Tahun yang lalu?
- Bagaimanakah keadaan industri Dirgantara dan Industri penunjangnya sekarang?
- Bagaimana
perkembangan pusat keunggulan Ilmu Aerodinamik, Gadynamik, Getaran
(LAGG), Ilmu Konstruksi Ringan (LUK), Elektronik (LEN) dsb. yang telah
dimulai puluhan tahun yang lalu?
- Bagaimana keadaan pendidikan SDM yang mampu menguasai teknologi secanggih apapun?
- Masih
banyak pertanyaan yang patut kita berikan dan jawab! Pertanyaan
tersebut di atas dapat dijawab dengan mengkaji fakta dan kecenderungan
sebagai berikut
*
Produk pesawat terbang, produk kapal laut dan produk kerata api – yang
pernah kita rancang bangun -- dalam “eufori reformasi” telah kita
hentikan pembinaannya atau bahkan sedang dalam “proses penutupan”.
Misalnya PT. DI yang dahulu memiliki sekitar 16.000 karyawan, sekarang
tinggal kurang lebih 3000 karyawan. yang dalam 3 sampai 4 tahun
mendatang dipensiun karena tidak ada kaderisasi dalam segala tingkat.
* Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS) yang mengkoordinir 10 Perusahaan yang pada tahun 1998 memiliki kinerja turn‐over sekitar
10 Milliard US$ dengan 48.000 orang karyawan, kemudian dalam “eufori
reformasi” dibubarkan! Pembinaan Industri Dirgantara, Industri Kapal,
Industri Kereta Api, Industri Mesin, Industri Elektronik‐Komunikasi dan Industri Senjata, dsb. tidak lagi mendapat perhatian dan pembinaan!
*
KEPPRES No. 1 tahun 1980 tentang ketentuan penggunaan produk pesawat
buatan dalam negeri dihapus dan PT DI tidak lagi didukung secara
finansial maupun kebijakan industri pendukung lain.
* PTDI berupaya untuk tetap bertahan hidup (survive) dengan berkonsentrasi kepada penjualan produk yang ada a.l. CN235 dan pesawat lisensi NC212 dan helikopter.
* Di lain pihak, biaya pengembangan pesawat – termasuk pendidikan SDM terampil ‐‐
dianggap hutang kepada Pemerintah, yang mengakibatkan pembukuan PTDI
buruk di mata perbankan sehingga menyulitkan industri untuk dapat
beroperasi dan tidak memungkinkan industri berinvestasi.
* PTDI melakukan diversifikasi usaha di berbagai bidang a.l., jasa aerostructure, engineering service dan maintenance‐ repair ‐overhaul dan tidak lagi menitikberatkan pada rancang bangun dan produksi.
* Dengan
terpuruknya program pengembangan dalam negeri, banyak design engineers
yang memilih pergi ke luar negeri (a.l. Amerika, Eropa) untuk bekerja di
industri pesawat terbang lain. Sebagian besar dalam beberapa tahun
pulang, setelah negara setempat mendahulukan pekerja lokal dibandingkan
dengan pekerja asing (kasus: Embraer).
* Dengan berjalannya waktu, tanpa program pengembangan PTDI
tidak dapat melakukan pergantian/regenerasi karyawan engineering, yang
pada gilirannya mengancam kapabilitas dan kompetensi PTDI sebagai
produsen pesawat.
* Apa
yang dialami oleh PT. Dirgantara, dialami pula oleh semua perusahaan
yang dahulu dikoordinir oleh Badan Pengelolah Industri Strategis, BPIS.
* Segala
investasi yang dilaksanakan pada perkembangan dan pendidikan SDM yang
trampil tanpa kita sadari telah “dihancurkan” secara sistimatik dan
statusnya kembali seperti kemampuan bangsa Indonesia 60 tahun yang lalu.
* Prasarana dan sarana pengembangan SDM di Industri, di PUSPITEK, di Perguruan Tinggi (ITB, ITS, UI, UGM, dsb.) serta di pusat‐pusat
keunggulan yang dikoordinasikan oleh Menteri Riset dan Teknologi
dialihkan ke bidang lain atau dihentikan, sehingga teknologi untuk
meningkatkan “nilai tambah” suatu produk secanggih apapun yang
dibutuhkan oleh pasar domestik dikurangi dan bahkan dihentikan
pembinaannya dan diserahkan kepada karya SDM bangsa lain dengan membuka
pintu selebar‐lebarnya untuk impor!
* Pasar
Domestik yang begitu besar di bidang transportasi, komunikasi,
kesehatan dsb. “diserahkan” kepada produk dimpor yang mengandung jutaan
“jam kerja” untuk penelitian, pengembangan dan produksi produk yang kita
butuhkan.
*
Produk yang dibutuhkan itu harus kita biayai dengan pendapatan hasil
ekspor sumber daya alam terbarukan dan tidak terbarukan, energi, agro
industri, pariwisata, dsb. Ternyata potensi ekspor kita ini tidak dapat
menyediakan jam kerja yang dibutuhkan sehingga SDM di desa harus ke
kota untuk mencari lapangan kerja atau ke luar negeri sebagai TKI dan
TKW. Akibatnya proses pembudayaan dalam rumah tangga terganggu. Proses
pembudayaan (“Opvoeding, Erszeihung, Upbringing”)
harus disempurnakan dengan proses pendidikan dan sebaliknya, karena
hanya dengan demikian sajalah produktivitas SDM dapat terus
ditingkatkan melalui pendidikan dan pembudayaan sesuai kebutuhan pasar.
* Pertumbuhan
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi seharusnya dipelihara setinggi
mungkin untuk dapat meningkatan “pendapatan bruto masyarakat” atau
peningkatan “kekayaan nasional” atau “national wealth”. Namun
pemerataan pemberian kesempatan berkembang, pemerataan
pendidikan-pembudayaan dan pemerataan pendapatanlah yang pada akhirnya
menentukan kualitas kehidupan, kualitas kesejahteraan dan kualitas
ketentraman yang menjadi sasaran tiap masyarakat.
* Bukankah
jam kerja yang terselubung pada tiap produk yang kita beli itu pada
akhirnya menentukan tersedianya lapangan kerja atau mekanisme proses
pemerataan dalam arti yang luas itu?
* Kita
harus pandai memproduksi barang apa saja yang dibutuhkan di pasar
nasional dan memberi insentip kepada siapa saja, yang memproduksi di
dalam negeri, menyediakan jam kerja dan akhirnya lapangan kerja.
* Potensi
pasar nasional domestik kita sangat besar. Misalnya, pertumbuhan
penumpang prsawat terbang sejak 10 tahun meningkat sangat tinggi,
sekitar 10%-20% rata-rata tiap tahun.
Produksi pesawat terbang turboprop N250 untuk 70 penumpang ‐‐ yang sesuai rencana pada tahun 2000 sudah mendapat sertifikasi FAA ‐‐
dan Pesawat Jet N2130 untuk 130 penumpang – yang sesuai rencana akan
mendapat sertfikasi FAA pada tahun 2004 – adalah jawaban kita untuk
memenuhi kebutuhan pasar. Kedua produk yang dirancang bangun oleh putra‐putri generasi penerus ini yang mengandung jutaan jam kerja, bahkan harus dihentikan. MENGAPA???
* Demikian
pula dengan produksi kapal Caraka Jaya, Palwobuwono dan kapal Container
yang harus dihentikan. Produksi kerata api harus pula dihentikan.
* Walaupun pasar domestik nasional begitu besar, namun sepeda motor, telpon genggam dsb ‐‐ yang semuanya mengandung jam kerja yang sangat dibutuhkan ‐‐ nyatanya barang‐barang tersebut tidak diproduksi di dalam negeri. MENGAPA? MENGAPA? MENGAPA?
* Memang
kesejahteraan meningkat, golongan menegah meningkat dan pertumbuhan
meningkat pula, namun proses pemerataan belum berjalan sesuai kebutuhan
dan kemampuan kita.
* Ini
hanya mungkin jikalau jam kerja yang terkandung dalam semua produk yang
dibutuhkan itu secara nyata diberikan kepada masyarakat madani
Indonesia. Oleh karena itu pada kesempatan untuk berbicara di hadapan
para peserta Sidang Paripurna MPR tanggal 1 Juni Tahun 2011, saya garis
bawahi pentingnya kita menjadikan NERACA JAM KERJA sebagai Indikator
Makro Ekonomi disamping NERACA PERDAGANGAN dan NERACA PEMBAYARAN.
Para hadirin yang berbahagia
Pada
peringaran HAKTEKNAS tahun 2012 saat ini, saya ingin Menggaris bawahi
apa yang sudah dikemukakan banyak kalangan yakni perlunya kita melakukan
reaktualisasi peran Iptek dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,
terutama dalam rangka meningkatkan daya saing dan produktivitas
nasional, serta untuk menghadapi berbagai permasalahan bangsa masa kini
dan masa datang. Problema
kebangsaan yang kita hadapi semakin kompleks, baik dalam skala
nasional, regional maupun global, dan hal tersebut akan mensyaratkan
solusi yang tepat, terencana dan terarah.
Kita
tahu bahwa fenomena globalisasi mempunyai berbagai bentuk. Salah satu
manifestasi globalisasi dalam bidang ekonomi, misalnya, adalah
pengalihan kekayaan alam suatu Negara ke Negara lain, yang setelah
diolah dengan nilai tambah yang tinggi, kemudian menjual produk‐produk
ke Negara asal, sedemikian rupa sehingga rakyat harus "membeli jam
kerja" bangsa lain. Ini adalah penjajahan dalam bentuk baru, neo‐colonialism, atau dalam pengertian sejarah kita, suatu "VOC (Verenigte Oostindische Companie) dengan
baju baru". (Hal tersebut telah saya sampaikan pada Pidato Peringatan
Kelahiran Pancasila di hadapan Sidang Pleno MPR RI tanggal 1 Juni 2011
yang lalu).
Dalam forum yang terhormat ini, saya mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya para tokoh dan cendekiawan di kampus-kampus serta di lembaga‐lembaga
kajian dan penelitian lain untuk secara serius merumuskan implementasi
peran iptek dalam berbagai aspek kehidupan bangsa dalam konteks masa
kini dan masa depan.
Terkait
dengan hal tersebut, saya sangat menghargai upaya Pemerintah dalam
membentuk Komite Inovasi Nasional (yang dikenal dengan KIN) dan Komite
Ekonomi Nasional (yang dikenal dengan KEN) dengan tugas sebagai advisory council untuk mendorong inovasi di segala bidang dan mempercepat pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Saya
mengetahui bahwa KIN maupun KEN telah merumuskan berbagai strategi dan
kebijakan dan agenda aksi, khususnya yang menyangkut perbaikan ekosistem
inovasi dan pengembangan wahana transformasi industri. Apa yang ingin
saya ingatkan ialah, jangan sampai berbagai konsep yang dirumuskan oleh
KIN maupun KEN tersebut hanya berhenti di tingkat masukan kepada
Presiden saja, ataupun di tingkat rencana pembangunan saja, namun perlu
direalisasikan dalam kegiatan pembangunan nyata.
Jangan
kita merasa puas dengan wacana maupun berencana, namun ketahuilah bahwa
rakyat menunggu aksi nyata dari kita semua, baik para penggiat
teknologi, penggiat ekonomi, pemerintah, maupun lembaga legislatif.
Saya juga menyarankan agar Pemerintah maupun Legislatif perlu lebih proaktip peduli dan bersungguh‐sungguh
dalam pemanfaatan produk dalam negeri dan “perebutan jam kerja”.
Kerjasama Pemerintah Daerah dan Pusat bersama dengan wakil rakyat di
lembaga Legislatif Daerah dan Pusat perlu ditingkatkan konvergensinya ke
arah lebih pro rakyat, lebih pro pertumbuhan dan lebih pro pemerataan.
Pada kesempatan ini, saya juga ingin menyampaikan pesan dan himbauan, hendaknya kita pandai‐pandai belajar dari sejarah. Janganlah kita berpendapat bahwa tiap pergantian kepemimpinan harus dengan serta‐merta
disertai pergantian kebijakan, khususnya yang terkait dengan program
penguasaan dan pernerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kita mengetahui bahwa dalam penguasaan, pengembangan dan penerapan teknologi diperlukan keberlanjutan (continuity). Jangan sampai pengalaman pahit yang menimpa industri dirgantara dan industri strategis pada umumnya ‐‐ sebagaimana saya sampaikan di atas ‐‐ terulang lagi di masa depan!
Jangan
sampai karena eufori reformasi atau karena pertimbangan politis sesaat
kita tega “menghabisi” karya nyata anak bangsa yang dengan penuh
ketekunan dan semangat patriotisme tinggi yang didedikasikan bagi
kejayaan masa depan Indonesia.
Para hadirin yang berbahagia
Kita
dapat bersyukur bahwa bangsa Indonesia adalah suatu bangsa yang multi
etnik dan sangat peka terhadap keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Esa,
Allah subhana wata’alla. Oleh karena itu PANCASILA adalah
falsafah hidup nyata bangsa ini yang dari masa ke masa selalu
disesuaikan dengan kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi dan peradaban
yang dikembangkan dan diterapkan oleh kita bersama.
Dapat
kita catat, bahwa saat ini bangsa kita sudah keluar dari “eufori
kebebasan” dan mulai kembali ke “kehidupan nyata” antara bangsa bangsa
dalam era globalisasi. Persaingan menjadi lebih ketat dan berat. Peran
SDM lebih menentukan dan informasi sangat cepat mengalir. Kita menyadari
bahwa tidak semua informasi menguntungkan peningkatan produktivitas dan
daya saing SDM Indonesia.
Budaya
masyarakat lain dapat memasuki ruang hidup keluarga. Kita harus
meningkatkan “Ketahanan Budaya” sendiri untuk mengamankan kualitas iman
dan taqwa (Imtak) yang melengkapi pemahaman ilmu pengetahuan dan
teknologi (Iptek) yang diberikan dalam sistem pendidikan dan pembudayaan
kita, yang menentukan perilaku, produktivitas, dan daya saing Generasi
Penerus.
Kita
sudah Merdeka 67 Tahun, sudah Melek Teknologi 17 Tahun, sudah Bebas 14
Tahun. Kita sadar akan keunggulan masyarakat madani yang pluralistik,
sadar akan kekuatan lembaga penegak hukum (Yudikatif) dan informasi yang
mengacu pada nilai‐nilai PANCASILA dan UUD‐45 yang terus disesuaikan dengan perkembangan pembangunan nasional, regional dan global. Saya akhiri sambutan ini dengan ucapan:
* REBUT KEMBALI JAM KERJA!
* WUJUDKAN KEMBALI KARYA NYATA YANG PERNAH KITA MILIKI UNTUK PEMBANGUNAN PERADABAN INDONESIA!
* BANGKITLAH, SADARLAH ATAS KEMAMPUANMU!
Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh
Bandung, 10 Augustus 2012
Bacharuddin Jusuf Habibie
*) Disampaikan pada Acara Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional 2012
sumber: abduh1.blogspot.com
Dahulu batik dibuat dalam bahan berwarna putih yang terbuat
dari kapas (kain mori) . Sekarang ini semakin berkembang dengan
bahan-bahan semacam sutera, poliester, rayon dan bahan sintetis
lainnya. Motif batik sendiri dibentuk dengan cairan lilin yang
menggunakan alat bernama canting untuk motif halus, atau kuas
untuk motif berukuran besar, dengan demikian maka cairan lilin dapat
meresap ke dalam serat sebuah kain. Setelah itu, kain yang sudah
berhasil dilukis dengan lilin tadi, lalu dicelup dengan warna yang
diinginkan oleh si pembuat, biasanya dimulai dengan warna-warna muda.
Pencelupan kemudian dilakukan untuk motif lain dengan warna lebih tua
atau gelap. Kemudian Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang
telah dibatik dicelupkan ke dalam bahan kimia dengan tujuan melarutkan
lilin.
Dan berikut adalah macam macam batik berdasarkan motif/corak:
Batik Kraton
Penjelasan : awal mula dari semua jenis batik yang berkembang di Indonesia. Motifnya mengandung makna filosofi hidup. Batik-batik ini dibuat oleh para putri kraton dan juga pembatik-pembatik ahli yang hidup di lingkungan kraton. Pada dasarnya motifnya terlarang untuk digunakan oleh orang “biasa” seperti motif Batik Parang Barong, Batik Parang Rusak termasuk Batik Udan Liris, dan beberapa motif lainnya.
Batik Cuwiri
Penjelasan : meruapakan motif batik yang menggunakan zat pewarna soga alam. Biasanya batik ini digunakan untuk semekan dan kemben, juga digunakan pada saat upacara mitoni. Motif batik ini kebanyakan menggunakan unsur meru dan gurda. Cuwiri sendiri memiliki arti kecil-kecil dan diharapkan untuk pemakainya pantas dan dihormati
Batik Pringgondani
Penjelasan : Nama kesatriyan tempat tinggal Gatotkaca putera Werkudara. Motif ini biasanya ditampilkan dalam warna-warna gelap seperti biru indigo (biru nila) dan soga-coklat, serta penuh sulur-suluran kecil yang diselingi dengan naga.
Batik Sekar Jagad
Penjelasan : salah satu motif batik khas Indonesia. Motif ini mengandung makna kecantikan dan keindahan sehingga orang lain yang melihat akan terpesona. Ada pula yang beranggapan bahwa motif Sekar Jagad sebenarnya berasal dari kata “kar jagad” yang diambil dari bahasa Jawa (Kar=peta; Jagad=dunia), sehingga motif ini juga melambangkan keragaman di seluruh dunia.
Batik Sida Luhur
Penjelasan : Motif-motif berawalan sida (dibaca sido) merupakan golongan motif yang banyak dibuat para pembatik. Kata “sida” sendiri berarti jadi/menjadi/terlaksana. Dengan demikian, motif-motif berawalan “sida” mengandung harapan agar apa yang diinginkan bias tercapai. Motif Sida Luhur (dibaca Sido Luhur) bermakna harapan untuk mencapai kedudukan yang tinggi, dan dapat menjadi panutan masyarakat.
Batik Kawung
Penjelasan : Motif Kawung berpola bulatan mirip buah Kawung (sejenis kelapa atau kadang juga dianggap sebagai buah kolang-kaling) yang ditata rapi secara geometris. Kadang, motif ini juga diinterpretasikan sebagai gambar bunga lotus (teratai) dengan empat lembar daun bunga yang merekah. Lotus adalah bunga yang melambangkan umur panjang dan kesucian. Biasanya motif-motif Kawung diberi nama berdasarkan besar-kecilnya bentuk bulat-lonjong yang terdapat dalam suatu motif tertentu. Misalnya : Kawung Picis adalah motif kawung yang tersusun oleh bentuk bulatan yang kecil. Picis adalah mata uang senilai sepuluh senyang bentuknya kecil. Sedangkan Kawung Bribil adalah motif-motif kawung yang tersusun oleh bentuk yang lebih besar daripada kawung Picis. Hal ini sesuai dengan nama bribil, mata uang yang bentuknya lebih besar daripada picis dan bernilai setengah sen. Sedangkan kawung yang bentuknya bulat-lonjong lebih besar daripada Kawung Bribil disebut Kawung Sen.
Batik Semen Rama
Penjelasan : dimaknai sebagai penggambaran dari “kehidupan yang semi” (kehidupan yang berkembang atau makmur). Terdapat beberapa jenis ornamen pokok pada motif-motif semen. Yang pertama adalah ornamen yang berhubungan dengan daratan, seperti tumbuh-tumbuhan atau binatang berkaki empat. Kedua adalah ornament yang berhubungan dengan udara, seperti garuda, burung dan megamendung. Sedangkan yang ketiga adalah ornament yang berhubungan dengan laut atau air, seperti ular, ikan dan katak. Jenis ornament tersebut kemungkinan besar ada hubungannya dengan paham Triloka atau Tribawana. Paham tersebut adalah ajaran tentang adanya tiga dunia; dunia tengah tempat manusia hidup, dunia atas tempat para dewa dan para suci, serta dunia bawah tempat orang yang jalan hidupnya tidak benar/dipenuhi angkara murka. Selain makna tersebut motif Semen Rama (dibaca Semen Romo) sendiri seringkali dihubungkan dengan cerita Ramayana yang sarat dengan ajaran Hastha Brata atau ajaran keutamaan melalui delapan jalan. Ajaran ini adalah wejangan keutamaan dari Ramawijaya kepada Wibisana ketika dinobatkan menjadi raja Alengka. Jadi “Semen Romo” mengandung ajaran sifat-sifat utama yang seharusnya dimiliki oleh seorang raja atau pemimpin rakyat.
[sunting]
Batik Sida Asih
Penjelasan : Motif-motif berawalan sida (dibaca sido) merupakan golongan motif yang banyak dibuat para pembatik. Kata “sida” sendiri berarti jadi/menjadi/terlaksana. Dengan demikian, motif-motif berawalan “sida” mengandung harapan agar apa yang diinginkan bias tercapai. Makna dari motif Sida Asih (dibaca Sido Asih) adalah harapan agar manusia mengembangkan rasa saling menyayangi dan mengasihi antar sesama.
Batik Tambal
Penjelasan : Tambal memiliki arti tambal bermakna menambal atau memperbaiki hal-hal yang rusak. Dalam perjalanan hidupnya, manusia harus memperbaiki diri menuju kehidupan yang lebih baik, lahir maupun batin. Dahulu, kain batik bermotif tambal dipercaya bisa membantu kesembuhan orang yang sakit. Caranya adalah dengan menyelimuti orang sakit tersebut dengan kain motif tambal. Kepercayaan ini muncul karena orang yang sakit dianggap ada sesuatu “yang kurang”, sehingga untuk mengobatinya perlu “ditambal”.
Batik Sida Mukti
Penjelasan : Sida Mukti meruapakan motif batik yang biasanya terbuat dari zat pewarna soga alam. Biasanya digunakan sebagai kain dalam upacara perkawinan. Unsur motif yang tekandung didalamnya adalah gurda. Motif-motif berawalan sida (dibaca sido) merupakan golongan motif yang banyak dibuat para pembatik. Kata “sida” sendiri berarti jadi/menjadi/terlaksana. Dengan demikian, motif-motif berawalan “sida” mengandung harapan agar apa yang diinginkan bias tercapai. Salah satunya adalah sida mukti, yang mengandung harapan untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin.
Batik Sudagaran
Penjelasan : Merupakan motif larangan dari kalangan keraton yang membuat seniman dari kaum saudagar untuk menciptakan motif baru yang sesuai selera masyarakat saudagar. Mereka juga mengubah motif larangan sehingga motif tersebut dapat dipakai masyarakat umum. Desain batik Sudagaran umumnya terkesan “berani” dalam pemilihan bentuk, stilisasi atas benda-benda alam atau satwa, maupun kombinasi warna yang didominasi warna soga dan biru tua. Batik Sudagaran menyajikan kualitas dalam proses pengerjaan serta kerumitan dalam menyajikan ragam hias yang baru. Pencipta batik Sudagaran mengubah batik keraton dengan isen-isen yang rumit dan mengisinya dengan cecek (bintik) sehingga tercipta batik yang amat indah.
Batik Petani
Penjelasan : merupakan batik yang dibuat sebagai selingan kegiatan ibu rumah tangga di rumah di kala tidak pergi ke sawah atau saat waktu senggang. Biasanya batik ini kasar dan kagok serta tidak halus. Motifnya turun temurun sesuai daerah masing-masing dan batik ini dikerjakan secara tidak profesional karena hanya sebagai sambilan. Untuk pewarnaan pun diikutkan ke saudagar.
******
Diatas adalah berbagai macam batik yang ada di negara tercinta kita di Indonesia berdasarkan motif atau corak. Kita sebagai bangsa harus bangga dan mungkin juga seharusnya memakai karena memiliki kebudayaan yang luar biasa ini. Jangan sampai negara tetangga mengklaim budaya yang kita miliki, pasti menyesal nantinya kita. Bagi para pembaca blogbintang.com yang memiliki informasi tentang macam-macam batik ini dan belum ada pada artikel ini dimohon untuk menambahkan, untuk semakin menyempurnakan informasi yang kita miliki.
Walaupun kata "batik" berasal dari bahasa Jawa, kehadiran batik di Jawa sendiri tidaklah tercatat. G.P. Rouffaer berpendapat bahwa tehnik batik ini kemungkinan diperkenalkan dari India atau Srilangka pada abad ke-6 atau ke-7. [2]Di sisi lain, J.L.A. Brandes (arkeolog Belanda) dan F.A. Sutjipto (sejarawan Indonesia) percaya bahwa tradisi batik adalah asli dari daerah seperti Toraja, Flores, Halmahera, dan Papua. Perlu dicatat bahwa wilayah tersebut bukanlah area yang dipengaruhi oleh Hinduisme tetapi diketahui memiliki tradisi kuna membuat batik.[4]
G.P. Rouffaer juga melaporkan bahwa pola gringsing sudah dikenal sejak abad ke-12 di Kediri, Jawa Timur. Dia menyimpulkan bahwa pola seperti ini hanya bisa dibentuk dengan menggunakan alat canting, sehingga ia berpendapat bahwa canting ditemukan di Jawa pada masa sekitar itu.[4] Detil ukiran kain yang menyerupai pola batik dikenakan oleh Prajnaparamita, arca dewi kebijaksanaan buddhis dari Jawa Timur abad ke-13. Detil pakaian menampilkan pola sulur tumbuhan dan kembang-kembang rumit yang mirip dengan pola batik tradisional Jawa yang dapat ditemukan kini. Hal ini menunjukkan bahwa membuat pola batik yang rumit yang hanya dapat dibuat dengan canting telah dikenal di Jawa sejak abad ke-13 atau bahkan lebih awal.
Legenda dalam literatur Melayu abad ke-17, Sulalatus Salatin menceritakan Laksamana Hang Nadim yang diperintahkan oleh Sultan Mahmud untuk berlayar ke India agar mendapatkan 140 lembar kain serasah dengan pola 40 jenis bunga pada setiap lembarnya. Karena tidak mampu memenuhi perintah itu, dia membuat sendiri kain-kain itu. Namun sayangnya kapalnya karam dalam perjalanan pulang dan hanya mampu membawa empat lembar sehingga membuat sang Sultan kecewa.[5] Oleh beberapa penafsir,who? serasah itu ditafsirkan sebagai batik.
Dalam literatur Eropa, teknik batik ini pertama kali diceritakan dalam buku History of Java (London, 1817) tulisan Sir Thomas Stamford Raffles. Ia pernah menjadi Gubernur Inggris di Jawa semasa Napoleon menduduki Belanda. Pada 1873 seorang saudagar Belanda Van Rijekevorsel memberikan selembar batik yang diperolehnya saat berkunjung ke Indonesia ke Museum Etnik di Rotterdam dan pada awal abad ke-19 itulah batik mulai mencapai masa keemasannya. Sewaktu dipamerkan di Exposition Universelle di Paris pada tahun 1900, batik Indonesia memukau publik dan seniman.[2]
Semenjak industrialisasi dan globalisasi, yang memperkenalkan teknik otomatisasi, batik jenis baru muncul, dikenal sebagai batik cap dan batik cetak, sementara batik tradisional yang diproduksi dengan teknik tulisan tangan menggunakan canting dan malam disebut batik tulis. Hugh Clifford merekam industri di Pekan tahun 1895 bagi menghasilkan batik, kain pelangi, dan kain telepok.[6]
Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.
Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia ( Jawa ) yang sampai saat ini masih ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB.
Dan berikut adalah macam macam batik berdasarkan motif/corak:
Batik Kraton
Penjelasan : awal mula dari semua jenis batik yang berkembang di Indonesia. Motifnya mengandung makna filosofi hidup. Batik-batik ini dibuat oleh para putri kraton dan juga pembatik-pembatik ahli yang hidup di lingkungan kraton. Pada dasarnya motifnya terlarang untuk digunakan oleh orang “biasa” seperti motif Batik Parang Barong, Batik Parang Rusak termasuk Batik Udan Liris, dan beberapa motif lainnya.
Batik Cuwiri
Penjelasan : meruapakan motif batik yang menggunakan zat pewarna soga alam. Biasanya batik ini digunakan untuk semekan dan kemben, juga digunakan pada saat upacara mitoni. Motif batik ini kebanyakan menggunakan unsur meru dan gurda. Cuwiri sendiri memiliki arti kecil-kecil dan diharapkan untuk pemakainya pantas dan dihormati
Batik Pringgondani
Penjelasan : Nama kesatriyan tempat tinggal Gatotkaca putera Werkudara. Motif ini biasanya ditampilkan dalam warna-warna gelap seperti biru indigo (biru nila) dan soga-coklat, serta penuh sulur-suluran kecil yang diselingi dengan naga.
Batik Sekar Jagad
Penjelasan : salah satu motif batik khas Indonesia. Motif ini mengandung makna kecantikan dan keindahan sehingga orang lain yang melihat akan terpesona. Ada pula yang beranggapan bahwa motif Sekar Jagad sebenarnya berasal dari kata “kar jagad” yang diambil dari bahasa Jawa (Kar=peta; Jagad=dunia), sehingga motif ini juga melambangkan keragaman di seluruh dunia.
Batik Sida Luhur
Penjelasan : Motif-motif berawalan sida (dibaca sido) merupakan golongan motif yang banyak dibuat para pembatik. Kata “sida” sendiri berarti jadi/menjadi/terlaksana. Dengan demikian, motif-motif berawalan “sida” mengandung harapan agar apa yang diinginkan bias tercapai. Motif Sida Luhur (dibaca Sido Luhur) bermakna harapan untuk mencapai kedudukan yang tinggi, dan dapat menjadi panutan masyarakat.
Batik Kawung
Penjelasan : Motif Kawung berpola bulatan mirip buah Kawung (sejenis kelapa atau kadang juga dianggap sebagai buah kolang-kaling) yang ditata rapi secara geometris. Kadang, motif ini juga diinterpretasikan sebagai gambar bunga lotus (teratai) dengan empat lembar daun bunga yang merekah. Lotus adalah bunga yang melambangkan umur panjang dan kesucian. Biasanya motif-motif Kawung diberi nama berdasarkan besar-kecilnya bentuk bulat-lonjong yang terdapat dalam suatu motif tertentu. Misalnya : Kawung Picis adalah motif kawung yang tersusun oleh bentuk bulatan yang kecil. Picis adalah mata uang senilai sepuluh senyang bentuknya kecil. Sedangkan Kawung Bribil adalah motif-motif kawung yang tersusun oleh bentuk yang lebih besar daripada kawung Picis. Hal ini sesuai dengan nama bribil, mata uang yang bentuknya lebih besar daripada picis dan bernilai setengah sen. Sedangkan kawung yang bentuknya bulat-lonjong lebih besar daripada Kawung Bribil disebut Kawung Sen.
Batik Semen Rama
Penjelasan : dimaknai sebagai penggambaran dari “kehidupan yang semi” (kehidupan yang berkembang atau makmur). Terdapat beberapa jenis ornamen pokok pada motif-motif semen. Yang pertama adalah ornamen yang berhubungan dengan daratan, seperti tumbuh-tumbuhan atau binatang berkaki empat. Kedua adalah ornament yang berhubungan dengan udara, seperti garuda, burung dan megamendung. Sedangkan yang ketiga adalah ornament yang berhubungan dengan laut atau air, seperti ular, ikan dan katak. Jenis ornament tersebut kemungkinan besar ada hubungannya dengan paham Triloka atau Tribawana. Paham tersebut adalah ajaran tentang adanya tiga dunia; dunia tengah tempat manusia hidup, dunia atas tempat para dewa dan para suci, serta dunia bawah tempat orang yang jalan hidupnya tidak benar/dipenuhi angkara murka. Selain makna tersebut motif Semen Rama (dibaca Semen Romo) sendiri seringkali dihubungkan dengan cerita Ramayana yang sarat dengan ajaran Hastha Brata atau ajaran keutamaan melalui delapan jalan. Ajaran ini adalah wejangan keutamaan dari Ramawijaya kepada Wibisana ketika dinobatkan menjadi raja Alengka. Jadi “Semen Romo” mengandung ajaran sifat-sifat utama yang seharusnya dimiliki oleh seorang raja atau pemimpin rakyat.
[sunting]
Batik Sida Asih
Penjelasan : Motif-motif berawalan sida (dibaca sido) merupakan golongan motif yang banyak dibuat para pembatik. Kata “sida” sendiri berarti jadi/menjadi/terlaksana. Dengan demikian, motif-motif berawalan “sida” mengandung harapan agar apa yang diinginkan bias tercapai. Makna dari motif Sida Asih (dibaca Sido Asih) adalah harapan agar manusia mengembangkan rasa saling menyayangi dan mengasihi antar sesama.
Batik Tambal
Penjelasan : Tambal memiliki arti tambal bermakna menambal atau memperbaiki hal-hal yang rusak. Dalam perjalanan hidupnya, manusia harus memperbaiki diri menuju kehidupan yang lebih baik, lahir maupun batin. Dahulu, kain batik bermotif tambal dipercaya bisa membantu kesembuhan orang yang sakit. Caranya adalah dengan menyelimuti orang sakit tersebut dengan kain motif tambal. Kepercayaan ini muncul karena orang yang sakit dianggap ada sesuatu “yang kurang”, sehingga untuk mengobatinya perlu “ditambal”.
Batik Sida Mukti
Penjelasan : Sida Mukti meruapakan motif batik yang biasanya terbuat dari zat pewarna soga alam. Biasanya digunakan sebagai kain dalam upacara perkawinan. Unsur motif yang tekandung didalamnya adalah gurda. Motif-motif berawalan sida (dibaca sido) merupakan golongan motif yang banyak dibuat para pembatik. Kata “sida” sendiri berarti jadi/menjadi/terlaksana. Dengan demikian, motif-motif berawalan “sida” mengandung harapan agar apa yang diinginkan bias tercapai. Salah satunya adalah sida mukti, yang mengandung harapan untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin.
Batik Sudagaran
Penjelasan : Merupakan motif larangan dari kalangan keraton yang membuat seniman dari kaum saudagar untuk menciptakan motif baru yang sesuai selera masyarakat saudagar. Mereka juga mengubah motif larangan sehingga motif tersebut dapat dipakai masyarakat umum. Desain batik Sudagaran umumnya terkesan “berani” dalam pemilihan bentuk, stilisasi atas benda-benda alam atau satwa, maupun kombinasi warna yang didominasi warna soga dan biru tua. Batik Sudagaran menyajikan kualitas dalam proses pengerjaan serta kerumitan dalam menyajikan ragam hias yang baru. Pencipta batik Sudagaran mengubah batik keraton dengan isen-isen yang rumit dan mengisinya dengan cecek (bintik) sehingga tercipta batik yang amat indah.
Batik Petani
Penjelasan : merupakan batik yang dibuat sebagai selingan kegiatan ibu rumah tangga di rumah di kala tidak pergi ke sawah atau saat waktu senggang. Biasanya batik ini kasar dan kagok serta tidak halus. Motifnya turun temurun sesuai daerah masing-masing dan batik ini dikerjakan secara tidak profesional karena hanya sebagai sambilan. Untuk pewarnaan pun diikutkan ke saudagar.
******
Diatas adalah berbagai macam batik yang ada di negara tercinta kita di Indonesia berdasarkan motif atau corak. Kita sebagai bangsa harus bangga dan mungkin juga seharusnya memakai karena memiliki kebudayaan yang luar biasa ini. Jangan sampai negara tetangga mengklaim budaya yang kita miliki, pasti menyesal nantinya kita. Bagi para pembaca blogbintang.com yang memiliki informasi tentang macam-macam batik ini dan belum ada pada artikel ini dimohon untuk menambahkan, untuk semakin menyempurnakan informasi yang kita miliki.
Sejarah teknik batik
Seni pewarnaan kain dengan teknik perintang pewarnaan menggunakan malam adalah salah satu bentuk seni kuno. Penemuan di Mesir menunjukkan bahwa teknik ini telah dikenal semenjak abad ke-4 SM, dengan diketemukannya kain pembungkus mumi yang juga dilapisi malam untuk membentuk pola. Di Asia, teknik serupa batik juga diterapkan di Tiongkok semasa Dinasti T'ang (618-907) serta di India dan Jepang semasa Periode Nara (645-794). Di Afrika, teknik seperti batik dikenal oleh Suku Yoruba di Nigeria, serta Suku Soninke dan Wolof di Senegal.[2]. Di Indonesia, batik dipercaya sudah ada semenjak zaman Majapahit, dan menjadi sangat populer akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad XX dan batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I atau sekitar tahun 1920-an.[3]Walaupun kata "batik" berasal dari bahasa Jawa, kehadiran batik di Jawa sendiri tidaklah tercatat. G.P. Rouffaer berpendapat bahwa tehnik batik ini kemungkinan diperkenalkan dari India atau Srilangka pada abad ke-6 atau ke-7. [2]Di sisi lain, J.L.A. Brandes (arkeolog Belanda) dan F.A. Sutjipto (sejarawan Indonesia) percaya bahwa tradisi batik adalah asli dari daerah seperti Toraja, Flores, Halmahera, dan Papua. Perlu dicatat bahwa wilayah tersebut bukanlah area yang dipengaruhi oleh Hinduisme tetapi diketahui memiliki tradisi kuna membuat batik.[4]
G.P. Rouffaer juga melaporkan bahwa pola gringsing sudah dikenal sejak abad ke-12 di Kediri, Jawa Timur. Dia menyimpulkan bahwa pola seperti ini hanya bisa dibentuk dengan menggunakan alat canting, sehingga ia berpendapat bahwa canting ditemukan di Jawa pada masa sekitar itu.[4] Detil ukiran kain yang menyerupai pola batik dikenakan oleh Prajnaparamita, arca dewi kebijaksanaan buddhis dari Jawa Timur abad ke-13. Detil pakaian menampilkan pola sulur tumbuhan dan kembang-kembang rumit yang mirip dengan pola batik tradisional Jawa yang dapat ditemukan kini. Hal ini menunjukkan bahwa membuat pola batik yang rumit yang hanya dapat dibuat dengan canting telah dikenal di Jawa sejak abad ke-13 atau bahkan lebih awal.
Legenda dalam literatur Melayu abad ke-17, Sulalatus Salatin menceritakan Laksamana Hang Nadim yang diperintahkan oleh Sultan Mahmud untuk berlayar ke India agar mendapatkan 140 lembar kain serasah dengan pola 40 jenis bunga pada setiap lembarnya. Karena tidak mampu memenuhi perintah itu, dia membuat sendiri kain-kain itu. Namun sayangnya kapalnya karam dalam perjalanan pulang dan hanya mampu membawa empat lembar sehingga membuat sang Sultan kecewa.[5] Oleh beberapa penafsir,who? serasah itu ditafsirkan sebagai batik.
Dalam literatur Eropa, teknik batik ini pertama kali diceritakan dalam buku History of Java (London, 1817) tulisan Sir Thomas Stamford Raffles. Ia pernah menjadi Gubernur Inggris di Jawa semasa Napoleon menduduki Belanda. Pada 1873 seorang saudagar Belanda Van Rijekevorsel memberikan selembar batik yang diperolehnya saat berkunjung ke Indonesia ke Museum Etnik di Rotterdam dan pada awal abad ke-19 itulah batik mulai mencapai masa keemasannya. Sewaktu dipamerkan di Exposition Universelle di Paris pada tahun 1900, batik Indonesia memukau publik dan seniman.[2]
Semenjak industrialisasi dan globalisasi, yang memperkenalkan teknik otomatisasi, batik jenis baru muncul, dikenal sebagai batik cap dan batik cetak, sementara batik tradisional yang diproduksi dengan teknik tulisan tangan menggunakan canting dan malam disebut batik tulis. Hugh Clifford merekam industri di Pekan tahun 1895 bagi menghasilkan batik, kain pelangi, dan kain telepok.[6]
Budaya batik
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa pada masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga pada masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.
Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia ( Jawa ) yang sampai saat ini masih ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB.
Corak batik
Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh Tionghoa, yang juga memopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.Cara pembuatan
Semula batik dibuat di atas bahan dengan warna putih yang terbuat dari kapas yang dinamakan kain mori. Dewasa ini batik juga dibuat di atas bahan lain seperti sutera, poliester, rayon dan bahan sintetis lainnya. Motif batik dibentuk dengan cairan lilin dengan menggunakan alat yang dinamakan canting untuk motif halus, atau kuas untuk motif berukuran besar, sehingga cairan lilin meresap ke dalam serat kain. Kain yang telah dilukis dengan lilin kemudian dicelup dengan warna yang diinginkan, biasanya dimulai dari warna-warna muda. Pencelupan kemudian dilakukan untuk motif lain dengan warna lebih tua atau gelap. Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke dalam bahan kimia untuk melarutkan lilin.Jenis batik
Menurut teknik
- Batik tulis adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan.
- Batik cap adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik yang dibentuk dengan cap ( biasanya terbuat dari tembaga). Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari.
- Batik lukis adalah proses pembuatan batik dengan cara langsung melukis pada kain putih.
Menurut asal pembuatan
- Batik Jawa
- batik Jawa adalah sebuah warisan kesenian budaya orang Indonesia, khususnya daerah Jawa yang dikuasai orang Jawa dari turun temurun. Batik Jawa mempunyai motif-motif yang berbeda-beda. Perbedaan motif ini biasa terjadi dikarnakan motif-motif itu mempunyai makna, maksudnya bukan hanya sebuah gambar akan tetapi mengandung makna yang mereka dapat dari leluhur mereka, yaitu penganut agama animisme, dinamisme atau Hindu dan Buddha. Batik jawa banyak berkembang di daerah Solo atau yang biasa disebut dengan batik Solo.
Motif Batik
-
Batik Jawa Hokokai, 1942-1945
Berdasarkan daerah asal
Berdasarkan corak
Lihat pula
Merk
Tokoh
- Iwan Tirta
- K.R.T. Hardjonagoro
- Bagong Kussudiardjo
- Eman Suparman
- Ibu Sud
- Tuty Cholid
- Edward Hutabarat
Pameran
Sentra
Museum
Busana khas terbuat dari batik
Peralatan batik
Referensi
- ^ http://www.unesco.org/culture/ich/index.php?RL=00170
- ^ a b c Nadia Nava, Il batik - Ulissedizioni - 1991 ISBN 88-414-1016-7
- ^ http://pesonabatik.site40.net/Sejarah_Batik.html
- ^ a b Iwan Tirta, Gareth L. Steen, Deborah M. Urso, Mario Alisjahbana, 'Batik: a play of lights and shades, Volume 1', By Gaya Favorit Press, 1996, ISBN 979-515-313-7, 9789795153139
- ^ Dewan sastera, Volume 31, Issues 1-6 By Dewan Bahasa dan Pustaka
- ^ The Malay Handloom Weavers: A Study of the Rise and Decline of Traditional ... By Maznah Mohamad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar